Subnetting dan
perhitungan IP
Subnet Mask
Subnet Mask merupakan nilai yang dibentuk dari
angka biner 32 bits. sama seperti IP address. Dari angka biner 32 bits
ini, juga dipisahkan dengan tanda dot pada setiap octet. Fungsi dari subnet
mask ini adalah membedakan network id dan host id. pada gambar kelas IP, kita
bisa melihat alokasi nilai bits pada masing - masing identifier. Didalam subnet
mask semua bit yang dialokasikan untuk network id diwakili oleh angka biner 1
sedangkan semua bit alokasi host id akan diwakili oleh angka biner 0. Selain membedakan
identifier, subnet mask juga digunakan untuk menentukan letak suatu host,
apakah di jaringan yang masih dalam satu segmen, atau sudah berbeda segmen.
Network Address dan Broadcast Address Dalam sebuah alokasi IP
address, ada 3 jenis IP.
§ Host
address,IP address yang dapat
dipasang ke sebuah perangkat jaringan seperti komputer atau router agar dapat
saling interkoneksi. Host IP ini sifatnya unik, dalam artian dalam sebuah
network tidak boleh ada host IP yang sama.
§ Network
address, IP address yang
mereprentasikan alamat sebuah network. Semua host dalam satu network memiliki
network address yang sama. Network address merupakan IP pertama dalam sebuah
subnet IP
§ Broadcast
address,jenis IP address yang
digunakan untuk mengirim data ke semua host yang masih berada dalam satu
network. Broadcast address adalah ip terakhir dalam sebuah subnet IP.
Network address dan broadcast address tidak dapat
dipasang dalam sebuah perangkat. Contoh, kita memiliki IP address 192.168.0.1
dengan subnet mask 255.255.255.0 maka untuk mendapatkan nilai network address
dan boradcast address, kita bisa membuat perhitungan seperti berikut :
IP address
192.168.0.1
11000000.10101000.00000000 .00000001
Untuk mendapatkan nilai network address, ubah
semua bit dalam alokasi host-id menjadi bernilai 0.
Susunan bit awal
11000000.10101000.00000000 .00000001
Susunan bit network
address 11000000.10101000.00000000
.00000000
Dotted-decimal network address 192
168
0
0
Untuk mendapatkan nilai ubah semua bit dalam
alokasi host-id menjadi bernilai
1. Susunan
bit awal
11000000.10101000.00000000.00000001
Susunan bit broadcast
address 11000000.10101000.00000000.11111111
Dotted-decimal broadcast address 192
168
0
255
Jadi untuk ip address 192.168.0.1 dengan subnet
mask 255.255.255.0, memiliki network address 192.168.0.0 dan broadcast address
192.168.0.255.
Subnetting (VLSM)
Subnetting adalah sebuah mekanisme perhitungan
pembagian network menjadi network dengan skala yang lebih kecil, biasa disebut
subnet. Subbnetting dilakukan dengan meminjam nilai bits yang dialokasikan pada
host id, sehingga memungkinkan penggunaan IP address yang lebih efisien.
Subnetting biasa disebut juga Variable Length Subnet Mask (VLSM). Subnetting
biasa diterapkan dengan mengubah nilai subnet mask. Contoh kasus misalnya
sebuah perusahaan hanya memiliki 60 komputer yang akan terhubung dalam satu
jaringan menggunakan IP kelas C dengan subnet mask default 255.255.255.0. Untuk
alasan keamanan dan efisisnsi jaringan, maka hanya perlu alokasi IP kurang
lebih sejumlah 60 ip address. Disinilah fungsi subnetting dibutuhkan. Berikut
cara sederhana untuk melakukan subnetting dengan mengubah nilai subnet mask.
Desimal 255.255.255.0
Biner
1111111.11111111.11111111.00000000
Dari nilai biner diatas, berarti alokasi porsi
bits untuk network-id sebanyak 24 bits, dan porsi untuk host-id ada 8 bits.
Dengan porsi sebanyak 8 bits, maka maksimal IP address adalah 254. Karena
kebutuhan perusahaan tersebut hanya 60 ip address, maka porsi host id akan
dikurangi dengan metode subnetting. Pertama kita ubah jumlah IP yang kita
butuhkan menjadi angka biner, 60 = 111100.
Kalau kita perhatikan, dengan jumlah kurang
lebih 60 ip address, membutuhkan 6 bits nilai biner, maka kita kurangi alokasi
bits pada host-id yang sebelumnya 8 bits, menjadi 6 bits. Ingat bahwa di dalam
subnet mask, host-id di representasikan dengan angka biner 0.
Subnet awal
1111111.11111111.11111111.00000000 (8 bits host-id)
Subnet baru
1111111.11111111.11111111.11000000 (6 bits
host-id)
Decimal
255
255
255 192
Pengertian IP Address
IP address adalah sebuah sistem
pengalamatan unik setiap host yang terkoneksi ke jaringan berbasis TCP/IP. IP
address bisa dianalogikan seperti sebuah alamat rumah. Ketika sebuah datagram
dikirim, informasi alamat inilah yang menjadi acuan datagram agar bisa sampai
ke device yang dituju. IP Address terbagi dalam 2 versi, IPv4 dan IPv6. Sebuah
IP address versi 4 atau IPv4 terbentuk dari 32 binary bits. Dari 32 binary bits
tersebut terbagi lagi menjadi 4 octet (1 octet = 8 bits). Nilai tiap oktet
diatara 0 sampai 255 dalam format desimal, atau 00000000 - 11111111 dalam
formal binary. Setiap octet dikonversi menjadi desimal dan dipisahkan oleh
tanda titik (dot). Sehingga format akhir IP address biasanya berupa angka
desimal yang dipisahkan dengan tanda titik, contohnya 172.16.254.1.
Jika pada sebuah octet semua angka biner
bernilai satu, maka nilai desimal dalam octet tersebut adalah 255. Cara
konversi dari biner ke desimal, adalah dengan memperhatikan nilai bits. Jika
dilihat dari posisi bits, bits paling kanan memiliki nilai 2 0. Dan nilai pangkat
ditambahkan untuk angka biner sebelah kirinya menjadi 2 1. Terus dilanjutkan
sampai bits paling kiri.
Kita coba jabarkan IP address
172.16.254.1. Seperti yang telah kita pelajari sebelumnya bahwa satu IP address
terbentuk dari 32 bits, maka detailnya akan menjadi seperti dibawah ini :
Jika Anda benar - benar ingin memahami konsep IP
address, disarankan untuk memiliki pengetahuan dasar mengenai angka biner dan
desimal, baik operasi perhitungan maupun konversi dari biner ke desimal atau
sebaliknya.
IP Public dan IP Private
IP Public Public
IP Address merupakan IP Address yang dapat diakses di jaringan internet. IP
Public juga dikenal sebagai globally routable unicast IP address. Ketika sebuah
perangkat memiliki IP public dan terkoneksi ke jaringan internet, maka
perangkat tadi bisa diakses darimanapun melalui jaringan internet juga. Akan
tetapi kita tidak bisa memasang sembarang IP public di sebuah device. Ada
aturan mengenai alokasi IP public. Kita bisa mendapatkan Public IP Address dari
pinjaman ISP atau alokasi dari APNIC/IDNIC (www.idnic.net).
IP Private
Pada arsitektur IP address, Private IP Address
adalah IP Address yang diperuntukkan untuk jaringan lokal. IP private tidak
boleh ada di jaringan internet dan tidak dapat diakses di jaringan
internet. Pada implementasi di jaringan real, biasanya jaringan lokal
menggunakan IP Private, kemudian ditambahkan sebuah router yang menjembatani
jaringan lokal yang menggunakan IP private dengan jaringan publik yang
menggunakan IP Public. Untuk cakupan IP Private, Anda bisa lihat tabel IP Private
di pembahasan mengenai CIDR.
IP Khusus
Selain IP Private dan IP Public, ada beberapa IP
khusus lain. IP ini sudah memiliki tujuan penggunaan khusus yang sudah
disepakati secara international, sehingga tidak dapat digunakan untuk
pengalamatan sebuah host.
Kelas IP Pada awal mula design IP address, IP address dibagi
dalam beberapa kelas. Kelas IP dibedakan berdasarkan jumlah bits network ID.
Masing masing kelas memiliki jumlah netowrk yang berbeda, dan jumlah host di
tiap network yang berbeda pula. Pembagian ip address berdasarkan kelas ini
sudah mulai ditinggalkan digantikan dengan sistem CIDR. Akan tetapi, ada
baiknya kita coba lihat sejarah kelas IP address ini.
Kelas A
IP address kelas A biasa digunakan untuk
jaringan dengan skala besar. Bits pertama di dalam IP address kelas A selalu
diset dengan nilai 0 (nol). Bits kedua sampai bits ke delapan merupakan sebuah
network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan
host identifier. Dengan jumlah host identifier sampai 24 bits, artinya kelas A
memiliki 16,777,214 host.
Kelas B
Kelas B biasa digunakan untuk jaringan skala
menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP
kelas B biasanya berupa bilangan biner 10. 14 bit berikutnya merupakan network
identifier. Sisa 16 bit merepresentasikan host identifier. Ip address kelas B
memiliki 65,534 host.
Kelas C
Digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga
bit pertama bernilai biner 110. Kemudian 21 bit selanjutnya merupakan network
identifier. Dan 8 bit sisanya merepresentasikan host identifier. Dengan begitu
IP address kelas C memiliki 254 host untuk setiap network-nya.
Kelas D merupakan alokasi IP address yang disediakan
hanya untuk alamat-alamat IP multicast, dan Kelas E merupakan IP alamat yang bersifat
"eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada
masa depan.
IP Subneting (contoh 1)
Contoh:192.168.0.0/24
Netmask: 255.255.255.0 Prefix /24 atau
juga sering disebut slide /24
IP Network : 192.168.0.0
First HostIP: 192.168.0.1
Last HostIP: 192.168.0.254
Broadcast : 192.168.0.255
HostIP :total IP di dalam Subnet (–) minus
2
IP Subneting (contoh 2)
Contoh:192.168.0.0/25
Netmask: 255.255.255.128 prefix: /25 atau
juga sering disebut slide
IP Network : 192.168.0.0
First HostIP: 192.168.0.1
Last HostIP : 192.168.0.126
Broadcast : 192.168.0.127
HostIP: total IP di dalam Subnet (–) minus
2
IP Subneting (contoh 3)
Contoh:17.17.17.17/24
Netmask: 255.255.255.0 prefix: /24 atau
juga sering disebut slide
IP Network : 17.17.17.0
First HostIP: 17.17.17.1
Last HostIP : 17.17.17.254
Broadcast : 17.17.17.255
HostIP: total IP di dalam Subnet (–) minus
2
Tabel Subnet
Subnet Mask
Prefix No of IP Usable IP
255.255.255.0 /24
256
254
255.255.255.128 /25
128 126
255.255.255.192
/26
64 62
255.255.255.224 /27
32 30
255.255.255.240 /28
16 14
255.255.255.248 /29
8
6
255.255.255.252 /30
4
2
255.255.255.254 /31
2
-
255.255.255.255 /32
1
-
ConversionConversion EmoticonEmoticon